Car Condition

Model Year

Maker

Body type

Price range

Offering batik existed since the 14th century, the Majapahit kingdom era. At that time there was a keeper of art objects Majapahit kingdom named Nyi Nyi Siti Sabirah or Danowati, who came to the village of Burnt Offering Wetan they flee to find a hiding place because it was being chased by the army of Islam since the collapse of the Majapahit kingdom by the power of Islam in Java namely Demak.

In hiding and disguise in the village of Burnt Offering Wetan he got a break without mighraf hitherto called Sigit which aims to trick the Islamic army that he had converted to Islam. In hiding, he teaches his skills in batik to his descendants. so it falls down until sekarang.Motif-Batik motifs Offering of Nyi Danowati are still evolving to this day is devoted motive, gringsing, new sekar, Sido sublime, Sido muktii, lyrical, and Kawung Manggar.

In its development process Offering Batik is undergoing transition. From that used to dye batik dyes using natural materials, eg wood terogan to produce a yellow color, flower roots to produce a tan color, high-bark to produce a brown color. But over time the use of natural materials are rarely used because of the difficulty in looking for it, and used instead of chemical ingredients to ease the process of making batik.


VERSI INDONESIA LANGGUAGE




Batik Bakaran ada sejak abad ke 14, pada jaman kerajaan Majapahit. Pada jaman itu ada seorang penjaga benda-benda seni kerajaan Majapahit yang bernama Nyi Siti Sabirah atau Nyi Danowati, yang datang ke Desa Bakaran Wetan karena melarikan diri mencari tempat persembunyian karena dikejar-kejar oleh tentara Islam karena runtuhnya Kerajaan Majapahit oleh kekuasaan Islam di pulau Jawa yaitu Demak.

Dalam persembunyian dan penyamaran di Desa Bakaran Wetan beliau membuat langgar tanpa mighraf yang sampai sekarang disebut Sigit yang bertujuan untuk mengelabui tentara Islam bahwa dia sudah memeluk agama Islam. Dalam persembunyiannya beliau mengajarkan keahliannya dalam membatik kepada anak cucunya. sehingga turun menurun sampai sekarang.Motif-motif Batik Bakaran dari Nyi Danowati yang masih berkembang hingga saat ini adalah motif gandrung, gringsing, sekar baru, sido luhur, sido muktii, Liris, Manggar dan Kawung.

Dalam proses perkembangannya Batik Bakaran sudah mengalami transisi. Dari yang dulunya pewarna batik menggunakan bahan pewarna alam, misal kayu terogan untuk menghasilkan warna kuning, akar kudu untuk menghasilkan warna sawo matang, kulit pohon tingi untuk menghasilkan warna coklat. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu penggunaan bahan alam sudah jarang digunakan karena sulit dalam mencarinya, dan sebagai pengganti digunakan bahan-bahan dari kimia untuk mempermudah proses pembuatan batik.

Leave a Reply